Masalah Anak dan Keluarga Indonesia

Bismillahirrahmanirrahim

Masalah Anak dan Keluarga Indonesia

Pendidikan bukan hanya tugas lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, tapi kelurga memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan pendidikan awal terhadap anak-anak kita. Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang paling awal yang diterima anak.

Orang tua adalah guru pertama anak, kita siap ataupun tidak dengan peran ini saat kita melahirkan seorang anak secara otomatis kita terutama seorang ibu adalah pendidik utama seorang anak--anak-anak kita. Kitalah yang memegang tanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan anak.

Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak baik secara emosional maupun dekat secara fisik, maka dengan pendidikan keluarga ini diharapkan agar orang tua mampu memainkan peran dengan baik dengan menjadi model yang baik untuk anak-anak kita. 

Dalam orientasi RANGKUL yang saya ikuti di tanggal 15 Maret 2023 kemarin kak Elaa aka Najeela Shihab memaparkan mengenai pendidikan keluarga ini, yang lalu saya sudah menuliskan resume dari materi yang juga dibawakan Kak Elaa yaitu Urgensi Penggerak Pendidikan Keluarga, kali ini saya hanya ingin melanjutkan dengan materi yang sama mengenai pendidikan keluarga tapi lebih mengkerusut ke bagian masalah anak dan keluarga Indonesia.

Masalah Anak dan Keluarga Indonesia

Kalau berbicara mengenai masalah anak dan keluarga Indonesia sebenarnya ada banyak sekali, tetapi Kak Elaa dalam orientasi tersebut memaparkan ada enam setidaknya masalah pokok dari anak dan keluarga di Indonesia yaitu:

1 dari 3 anak dibawah lima tahun mengalami stunting

Dari webisite resmi Kemenkes Indonesia, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya dibawah standar. Stunting ini menghantui saya sebagai orang tua karena saya melihat kedua anak saya memiliki berat badan dan tinggi dibawah standar usianya, tapi sya meoncoba untuk membawanya ke dokter tetapi dokter mengatakan bahwa anak saya hanya kekurangan gizi tetapi belum sampai ke tahap stunting, karena saya dan suami juga bukan orang yang tinggi--tinggi badan saya dan suami hanya sekitar 150 cm. Tapi tetap saja dokter memperingatkan kami agar lebih memperhatikan asupan makanan kedua anak kami--sayangnya hal ini sangat susah untuk kami terapkan terutama untuk sang kakak karena ia sudah pintar memilih-milih makanan.

Sampai 2015, belum separuh anak Indonesia mendapatkan perlindungan asuransi kesehatan

Data sampai tahun 2015 menunjukkan bahwa belum semua anak-anak di Indoneseia memiliki perlindungan kesehatan, padahal setahu saya KIS atau Karti Indonesia Sehat sudah menjadi program pemerintah sejak tahun 2014 menggantikan Jamkesmas yang menjamin semua warga Indonesia mendapatkan asuransi kesahatan yang sama yaitu BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Anak belum mendapatkan haknya untuk bermain bersama dengan orang tuanya

Anak-anak belum mendapakan haknya untuk bermain bersama orang tua mereka, karena kebanyakan orang tua belum merasa penting untuk bisa menyempatkan dan meluangkan waktunya untuk bermain bersama anak. Hal ini juga masih menjadi prioritas utama kami--saya dan suami untuk bisa meluangkan waktu untuk bermain bersama anak, untuk sekarang saya meluangkan waktu untuk mendengarkan setiap kisah atau cerita yang diceritakan anak.

Orang tua di keluarga miskin tidak pernah membacakan cerita atau mendongeng untuk anaknya

Satu hal lagi yang harus diperhatikan bahwa keluarga dengan ekonomi lemah dengan tingkat pendidikan yang renadah tidak tahu betapa pentingnya membacakan cerita atau dongeng kepada anak-anak mereka sehingga mereka tidak pernah merasa penting untuk sekedar membeli buku cerita dan membacakannya kepada anak-anak.

Ada korelasi antara pengasuhan dengan kemampuan kognitif anak

Kemampuan kognitif anak adalah keterampilan berbasis otak yang diperlukan untuk melakukan tugas papaun dari yang sederhana hingga kompleks, jika orang memiliki kemampuan koginitif yang baik maka anak akan mudah memahami atau menangkap pelajaran dengan baik. Ternyata gaya pengasuhan orang tua sangat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak.

Orang tua juga harus banyak belajar

Bukan hanya anak yang dituntut untuk banyak belajar, tetapi orang tua juga harus memperdalam ilmunya terutama mengenai parenting atau gaya pengasuhan dan pendidikan keluarga. Jadi kita sebagai orang tua dapat menajlankan peran dengan sebaik-baiknya sehingga menghasilkan anak sebagai genarasi terbaik.

Masalah Anak dan Keluarga Indonesia

Penutup

Jadi setidaknya ada enam masalah yang dihadapi anak dan keluarga di Indonesia, beberapa dari masalah ini juga sedang saya hadapi terutama terkait masalah stunting ini, saya sedang berusaha keras untuk mencoba memperbaiki gizi anak-anak saya, dan juga saya masih terus berusakan untuk menjadi orang tua yang selalu berusaha untuk belajar. Salah satu upaya saya untuk terus belajar adalah dengan bergabung menjadi salah satu bagian dari Rangkul Keluarga Kita ini. Smeoga kelak saya bisa menggerakkan pendidikan di keluarga saya sendiri dan bisa menjadi penggerak untuk keluarga-keluarga lainnya di Indonesia, Aamiin.

Referensi:

Shihab, Najelaa. 2023. Urgensi Penggerak Pendidikan Keluarga. Materi yang disampaikan dalam kegiatan orientasi Relawan Keluarga dari Yayasan Keluarga Kita
Times Indonesia. 2020. Pentingnya Pendidikan Keluarga. Diakses pada tanggal 27 Maret 2023. Link: https://timesindonesia.co.id/kopi-times/268698/pentingnya-pendidikan-keluarga#:~:text=Pendidikan%20keluarga%20adalah%20sangat%20penting,yang%20penting%20bagi%20kehidupan%20anak.
Kementrian Kesehatan. 2022. Mengenal Apa Itu Stunting. Diakses pada tanggal 27 Maret 2023. Link: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕