Bagaimana kabarnya nih? Alhamdulillah jika semuanya dalam keadaan yang baik-baik saja. Saya sendiri masih berjuang untuk selalu memperbaiki diri. Sebagai manusia kita tentunya bukan makhluk yang sempurna, ada banyak cacat dimana-mana, dan ini yang terjadi pada diri saya sendiri, hehehe.
Saya selalu merasa tidak sempurna---dan memang begitu adanya, saya punya banyak kekurangan di segala sisi di setiap aspek yang saya jalani. Merasa tidak sempurna sebagai seorang anak, kakak, adek ipar, tante, istri, ibu dan sebagai seorang guru.
Ada masa-masa dimana saya merasa "Duh, kok jadi begini sih?" atau "Kenapa sih saya bisa sebegitu tidak bergunanya?" atau hal-hal lain yang menyebabkan saya merasa tidak yakin dan ragu dengan diri sendiri. Saya memang adalah tipe pemikir yang selalu memikirkan banyak hal--ini adalah toxic untuk diri saya sendiri, sebab seringkali malah semakin membesar menjadi anxiety yang melemahkan diri.
Atau ada masa dimana saya merasa bahwa "Saya Mampu" tapi ternyata kenyataan menampar saya dengan kegagalan, maka disaat itulah saya akan jatuh ke titik terendah dan membawa saya pada kondisi dimana saya sudah berhenti untuk berharap, sayangnya hal ini juga kontradiktif dengan alam bawah sadar saya yang selalu menyuruh saya untuk "Bermimpi", hehehe ribet yah otak saya ini.
Oh iya, kenapa saya menulis ini? Karena sekarang diri saya sedang berperang dengan perasan insecure yang besar, hahaha, dan seperti biasa saya merasa dengan menuliskan segala rasa yang saya punya, saya harapkan dapat menjadi obat bagi pikiran saya yang kacau---istilahnya bahwa Writing is Healing.
Hal-hal yang Menyebabkan saya Merasa Insecure
Ada banyak hal yang menyebabkan saya berteman dengan rasa insecure
Sifat yang Introvert
Hahaha ... ini adalah hal pertama yang kadang membuat saya merasa sangat tidak percaya diri. Saya adalah orang yang intovert---walau kadang beberapa orang tidak percaya, termasuk adik saya sendiri, karena saya selalu terlihat ramah.
Tapi saya senang dengan kesendirian dan lebih nyaman dengan itu. Sayangnya, saya kadang merasa sangat iri dengan orang-orang yang mudah sekali bergaul dengan orang baru dan punya banyak teman di banyak tempat---Suami saya adalah salah satu orang yang seperti ini dan kadang membuat saya sangat iri.
Orang-orang tidak mengenal saya tetapi mengenal dengan baik suami saya karena perbedaan sifat yang kami miliki, saya suka dengan ketenangan tetapi bukan berarti tidak suka bersosialisasi. Tetapi terkadang saya merasa bahwa saya perlu mengubah sifat ini, tetapi yah kita tahu bahwa sifat itu adalah bawaan kita dan memang sudah menjadi karakteristik kita yang akan sangat sulit untuk diubah.
Mau jadi Orang yang Tulus
Entah kenapa saya selalu merasa iri dengan orang-orang yang tulus dan ketulusan ini terlihat dan terpancar jelas baik dari segi ucapan dan kelakuan. Ehh .. Bukan berarti saya bukan orang tulus, atau memang iya saya bukan orang yang tulus? Loh kok kenapa malah meragukan diri sindiri ini, hehehe.
Tapi jujur sejujur-jujurnya, saya memang sangat iri dengan orang-orang yang terlihat sangat tulus. Kadang saya tidak habis pikir kenapa mereka bisa setulus itu. Apakah mereka benar-benar setulus itu? Ada beberapa orang tulus yang saya temui di kehidupan saya ini dan saya sangat kagum dengan ketulusan mereka. Hal ini terjadi karena saya pribadi masih sering berpikiran negatif dengan orang lain "Ahh .. jangan-jangan" Nah ... biasanya kalimat negatif ini akan muncul ketika saya sedang berinteraksi dengan orang lain.
Insecure dengan Ilmu
Saya suka belajar, hal yang selama ini tertanan di kepala dan alam bawah sadar saya. Karena saya merasa bahwa saya adalah orang yang suka belajar, maka terkadang saya merasa "pintar" dengan apa yang sudah saya pelajari dan merasa "hebat" dengan ilmu yang saya punya.
Nyatanya ... Saya dan ilmu yang saya miliki tidak ada apa-apanya dibandingkan orang-orang hebat diluar sana yang tidak pernah merasa pintar dan tidak pernah merasa hebat. Dan sesungguhnya orang hebat yang sebenarnya adalah mereka yang tidak pernah merasa lebih hebat dari orang lain. Kalau ingat hal itu saya kembali menyadari bahwa ternyata saya tidak tahu apa-apa, saya bukan orang yang pintar dan bukan pula orang yang hebat. Saya bahkan belum punya prestasi yang besar yang bisa saya banggakan.
Ketidaksempurnaan Secara Individu
Manusia memang tidak sempurna dan tidak akan pernah sempurna, sebab kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta yang Maha atas Segala Maha. Tatapi entah kenapa saya selalu merasa bahwa ketidaksempurnaan demi ketidaksempurnaan yang saya miliki ini adalah sesuatu yang mungkin saja bisa saya ubah sedikit demi sedikit.
Ketidaksempurnaan fisik misalnya---saya bukan orang yang cantik, tidak juga punya badan yang bagus, tetapi saya selalu merasa bahwa ketidaksempurnaan ini bisa sedikit lebih baik---bisa dengan mempercantik diri melalui perawatan, melakukan diet sehat agar badan menjadi lebih sempurna, dll.
Pantang Menyerah
Hoho ... ini adalah salah satu insecure yang paling mempengaruhi saya. Saya memang punya mimpi yang besar, tetapi terkadang jika saya sudah dihadapkan pada keadaan yang sedikit sulit, maka saya biasanya memutuskan untuk menyerah atau saya berada pada keadaan yang sangat down dan tidak sebersemangat saat saya memulai sesuatu.
Saya juga amat sangat iri dengan orang-orang yang memiliki semangat juang yang besar, yang tidak pernah berhenti hanya jika dia gagal dalam sesuatu, atau akan terus berjuang dengan sekuat tenaga agar mencapai impian yang mereka miliki. Orang-orang yang jatuh berkali-kali, tetapi selalu bisa bangkit dari kegagalan yang mereka miliki dan pada akhirnya ia bisa melihat kebahagiaan yang sempurna saat impiannya terwujud.
Cara Saya Untuk Berteman dengan Insecure
Meminta Pertolongan Ke Sang Pemilik Hati
Letak rasa insecure itu ada di hati dan pikiran kita, maka jalan pertama yang saya lakukan untuk mengatasinya adalah dengan memohon kepada Sang Pemilik segalanya agar menghilangkan atau setidaknya mengurangi rasa insecure yang saya miliki.
Menulis
Hal berikutnya yang akan saya lakukan---dan hal inilah yang sementara saya lakukan saat ini, tulisan ini ada karena ini merupakan cara yang bisa saya lakukan untuk mengatasi rasa insecure yang saya miliki. Menuliskan semua perasaan yang saya miliki, menuliskan semua hal yang muncul di dalam kepala saya. Dan saya selalu yakin bahwa menulis merupakan cara saya untuk menemukan solusi. Saya yakin dengan menuliskan rasa insecure yang saya miliki ini adalah cara yang terbaik untuk mengatasinya.
Olahraga
Salah satu cara yang juga saya lakukan adalah dengan berolahraga, belakangan ini jadwal olahraga agak kacau karena berbagai kesibukan yang saya lakukan, itu juga yang menjadi alasan kenapa belakangan ini mood saya seperti tidak beraturan, maka untuk kembali bisa mengontrol perasaan, saya harus kembali bisa mengontrol kegiatan yang saya lakukan---salah satunya dengan kembali memberikan waktu yang saya miliki untuk berolahraga.
Penutup
Saya menyadari bahwa perasaan insecure adalah bagian dari perjalanan hidup dan juga bagian dari salah satu teman atau sahabat yang saya miliki, hehehe. Sebab sepertinya perasaan ini adalah bagian dari hidup saya, sejak dulu saya selalu berteman dengan perasaan ini. Tetapi saya percaya bahwa saat perasaan insecure itu muncul, maka saat itu akan menjadi momen di mana saya harus introspeksi, belajar, dan bertumbuh. Meski terkadang terasa berat, saya percaya bahwa dengan terus berusaha, mencari dukungan, dan menjaga pola pikir yang positif, saya akan mampu mengatasi rasa insecure ini. Saya ingin menjadikan setiap ketidaksempurnaan sebagai batu loncatan untuk menjadi versi terbaik dari diri saya. Dan yang terpenting, saya ingin selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan
"Menerima diri dengan segala kekurangan adalah langkah pertama untuk mengatasi rasa insecure. Kita tidak perlu menjadi sempurna untuk dicintai dan dihargai. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi kekurangan tersebut. Dengan menerima diri apa adanya, kita akan merasa lebih bahagia dan bebas dari tekanan untuk menjadi orang lain."
Insecure sebaiknya tidak berlebihan, karena jika hal tersebut dibiarkan terlalu lama, dapat mengganggu kesehatan mental dan kebahagiaan diri. Merasa tidak aman atau tidak percaya diri memang wajar, namun penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika kita terjebak dalam perasaan insecure yang berlebihan, itu sama saja seperti tidak bersyukur atas apa yang telah kita miliki dan capaian yang telah diraih. Oleh karena itu, lebih baik kita belajar untuk menghargai diri sendiri dan berfokus pada hal-hal positif dalam hidup, alih-alih terpuruk dalam perasaan negatif yang tidak konstruktif.
ReplyDeleteWah.. Terima kasih sekali nasihatnya .. Insyaa Allah saya sedang berusaha untuk menghathai diri sendiri 💕💕🙏🙏🥰🥰
Delete