D SAF dan Buku

Bismillahirrahmanirrahim

Buku adalah sahabat paling setia, rela mendampingi sepanjang waktu dimanapun aku berada tanpa pernah memikirkan dirinya
(Abdurrahman Faiz)

Membaca halaman demi halaman buku memberikan banyak hikmah, pengajaran dan penghiburan bagi siapa saja yang terserap kedalam lembarannya. Saya adalah penikmat buku dan harapan saya ketika menjadi seorang ibu adalah membiasakan anak-anak saya dengan buku. Agar kelak ia juga bisa akrab dengan buku.

"Bisami kah membaca Fatih dengan Fayyad? Kenapa na dibelikanmi banyak buku?" Jika pertanyaannya adalah itu, maka jawaban saya adalah "Belum". Fatih masih ditahap penghapalan suku kata, sedangkan Fayyad masih berada di fase pengenalan huruf. Masih panjang perjalanan sampai D SAF mampu memahami dan merangkai kata dan membacanya.

Tapi saya ingin mengenalkan mereka dengan dunia "literasi" sedini mungkin. Kebanyakan buku-buku yang mereka miliki adalah buku-buku kisah, kebanyakan adalah kisah Nabi dan Rasul, kisah penciptaan makhluk-makhluk Allah dll. Jika ditanya apakah mereka sudah mampu membacanya, sekali lagi jawabannya adalah "belum".

Yang membacanya adalah saya dengan metode read aloud atau membaca nyaring. Setiap kali mereka baik Fatih maupun Fayyad mengambil buku maka saya akan dengan senang hati membaca nyaring untuk mereka. Atau di waktu-waktu tertentu saya yang akan membacanya untuk mereka. Terkadang mereka juga ikut penasaran dengan apa yang saya baca.

Saya membacanya dengan suara nyaring sambil menunjuk huruf-huruf penyusun bacaannya. Biasanya kakak Fatih dengan semangat menyebut satu per satu huruf yang sudah dia kenal, dan membuat dia semakin penasaran dengan bacaan dalam buku yang saya bacakan.

Saya tidak pernah memaksa mereka untuk secepatnya mampu membaca. Tidak, Fatih sendiri bahkan belum masuk di usia Tamyiz, dan belum menjadi keharusan dia agar segera dapat membaca. Hanya saja saya mulai membiasakan dia melihat rangkaian kata dan meneliti huruf-huruf penyusunnya dimana memang kemampuannya baru dibatas itu.

Duo Saf dengan bukunya
D SAF

Membiasan sama sakali berbeda dengan Memaksa. Dan saya bukan ibu yang suka memaksakan sesuatu kepada anak-anak saya. Biarlah kemampuan mereka berkembang sesuai dengan tahapan usia mereka.
Tetapi stimulasi apapun bentuknya harus selalu dioptimalkan agar kelak tidak ada istilah keterlambatan dalan tahapan perkembangannya. Semoga kelak pembiasaan ini bisa menemui hasil yang diharapkan.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕