Kisah Lebaran SAF Family Tahun 1445 H/2024 M

Bismillahirrahmanirrahim

Kisah Lebaran SAF Family Tahun 1445 H/2024 M

Hampir dua pekan saya menghilang dari dunia blog, hehehe. Setelah merampungkan tulisan untuk BPN Challenge 2024 di tanggal 8 April 2024 yang lalu, saya memilih untuk fokus dulu di dunia nyata alias fokus beribadah di 20 hari terakhir Ramadan plus disibukkan dengan urusan persiapan lebaran---bikin ketupat, buras, masak makanan khas lebaran, membersihkan rumah, dll. Selesai lebaran, Alhamdulillah kami sekeluarga punya banyak kesempatan untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan berlibur bersama. Selesai urusan silaturahmi, kami disibukkan dengan urusan memperisiapkan barang untuk pulang kembali ke Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Kami baru kembali dari Mamasa kemarin pagi. Hari ini adalah hari pertama saya kembali bekerja setelah libur kurang lebih 3 pekan, dan akhirnya kembali untuk membuka laptop dan mulai menulis, hehehe. Dan inilah tulisan pertama saya setelah kurleb 2 pekan tidak menulis---tulisan ringan tentang kisah lebaran kami sekeluarga di Makassar dan Gowa.

Sehari Sebelum Lebaran

Lebaran idul fitri tahun ini, kami laksanakan di keluarga Pak Suami---di Panggentungan Kabupaten Gowa, setelah beberapa kali lebaran selalu kami lakukan di rumah saya di Makassar. Beberapa hari sebelum lebaran, saya masih harus disibukkan dengan urusan persiapan lebaran di rumah mama saya di Makassar, karena saya hanya dua orang bersaudara dan adik saya lelaki sementara masih sibuk dengan kerjaan hingga hari -1 lebaran, jadi saya yang menjadi andalan mama untuk membantu dia mempersiapkan lebaran.

Tahun ini, mama tidak membuat ketupat dari awal---maksudnya tidak merangkai ketupat seperti tahun sebelumnya karena kami kesulitan mendapatkan daun pandan segar, jadi Pak Suami akhirnya membeli ketupat jadi di pasar, dan dia membeli ketupat yang super duper raksasa, hahah--1 ketupat bisa memuat hingga dua piring nasi, luar biasa.

ketupat jumbo
Ketupat Jumbo | Sumber: Pribadi

Karena mama tidak membuat ketupat dari awal dan membeli ketupat yang telah jadi, sehingga proses persiapan lebaran menjadi lebih ringkas, kami sisa membuat buras dan ayam saja. Untuk ayam sendiri kebetulan saya juga membeli bumbu jadi, sehingga masak ayam jadi lebih ringkas juga sisa cemplang-cemplung bahan, hahaha.

Buras Mama masak di jam 1 siang sehari sebelum lebaran, dilanjutkan dengan memasak ketupat yang masak sebelum buka puasa terakhir di bulan Ramadan. Selesai berbuka saya disibukkan dengan urusan bebersih rumah, baru setelah saya memastikan rumah bersihlah, saya akhirnya berangkat ke rumah mertua.

Lebaran Hari Pertama

Seperti yang telah saya tuliskan diatas, lebaran idul fitri kali ini kami laksanakan di rumah mertua. Saya sendiri bangun di jam 4 subuh, lalu sholat malam dan mengaji sebentar kemudian mulai memanaskan masakan lebaran yang akan kami santap sebelum berangkat ke masjid.

Setelah Pak Suami bangun, dan sholat Subuh kami membangunkan anak-anak dan mulai dengan mereka---memandikan, memakaikan baju---setelah anak-anak siap barulah saya dan Pak Suami bersiap bersih-bersih dan siap berangkat ke Masjid.

Tempat lebaran kami hanya di jalanan depan masjid yang jaraknya tidak sampai 100 meter dari rumah mertua, kami berangkat sekitar 15 menit sebelum jam 7 dan mengambil tempat sekitar 20 meter dari mimbar lebaran. 

lebaran
Lebaran di Jalanan depan Masjid Panggentungan Kab Gowa | Sumber: Pribadi

Selesai lebaran kami kembali ke rumah mertua dan makan kembali hidangan lebaran yang sudah disiapkan oleh kakak ipar, bersalam-salaman dengan mertua dan ipar serta keponakan dari pihak suami---sekaligus membagikan THR dan anak-anak juga mendapatkan banyak THR dari tante-tante dan omnya.

foto lebaran
Berfoto bersama Mertua | Sumber: Pribadi

Setelah makan, kami lanjut bersilaturahmi ke rumah om dan tante Pak Suami yang kebetulan rumahnya tetanggaan dengan rumah mertua, disana kami juga disguhkan makanan yang banyak seperti coto, dll. Tapi kami hanya memilih memakan kue karena perut yang masih kenyang.

Setelah bersilaturahmi ke rumah om dan tante Pak Suami, kami lalu berangkat ke rumah saya di Makassar. Sampai di rumah, kami bersalam-salaman terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan berfoto. Kebetulan ada seorang keluarga yang meninggal di Skarda N---dekat rumah masa kecil Bapak, jadi kami ke sana terlebih dahulu untuk melayat.

foto lebaran
Berfoto bersama Mama, Bapak dan Adek | Sumber: Pribadi

Kami melayat hingga pukul 1 siang, rencananya kami ingin melanjutkan perjalanan ke Pallangga Kabupaten Gowa--rumah masa kecil Mama, tapi waktu yang sudah sangat siang dan kami pasti akan mendapatkan macet dijalan karena arus mudik ke Gowa yang padat, maka kami menunda ziarah kami hingga esok hari.

Karena hari pertama lebaran kami hanya berakhir hingga di Skarda N---di rumah duka, ke rumah Adek Supupu, dan rumah Tante/Kakak Bapak, maka setelah itu kami memutuskan untuk pulang kembali ke rumah mertua dan beristirahat.

Lebaran Hari Kedua

foto lebaran
Satu-satunya foto yang diambil di hari kedua lebaran, hehehe | Sumber: Pribadi

Seperti yang sudah kami rencanakan kemarinnya, bahwa di hari kedua lebaran ini kami fokus untuk berziarah ke Kabupaten Gowa. Tapi sebelum itu, rencana ini hampir gagal karena Pak Suami yang diare di hari itu sejak subuh hari, hehehe.

Rute pertama yang kami datangi adalah rumah tante saya/Kakak Mama namanya Ajji Ijhi, di Pallangga Kabupaten Gowa. Saat kami datang rupanya Bapak dan Adekku sedang menjemur padi untuk kami. Di rumah Ajji Ijhi, kami sempat makan dan istirahat sebentar, kebetulan sepupu saya dari pihak mama juga datang berziarah.

Setelah dari rumah Ajji Ijhi, kami berangkat ke rumah salah satu sepupu saya yang jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rumah Ajji Ijhi. Disana kami hanya sebentar lalu kembali ke rumah Ajji Ijhi untuk memungut padi yang tadi dijemur oleh Bapak.

Selesai dari rumah Ajji Ijhi kami melanjutkan perjalanan ke Borong Bilalang masih di Kabupaten Gowa di rumah tante saya/Kakak Bapak yang namanya Ajji Te'ne. Disana kami agak lama karena menunggu hujan redah. Setelah hujan redah kami melanjutkan perjalanan kembali ke rumah Kakak Mama yang namanya Ajji Sanga. Disana saya sempat makan rendang yang rasanya mantul sekali, hehehe, sayangnya saya kekenyangan sehingga hanya mencicipi sedikit padahal saya suka sekali dengan rendang bikinan tante saya itu.

Penutup

Kisah lebaran kami berakhir di hari kedua tersebut, sebab di hari ketiga dan seterusnya sudah kami gunakan untuk berlibur, hehehe. Kisah liburan kami, Insyaa Allah akan saya ceritakan di postingan selanjutnya. Alhamdulillah Ramadan dan lebaran tahun ini sangat luar biasa. Sekitar sepekan lebih sebelum lebaran kami bisa pulang kampung ke Makassar dan Gowa dan menikmati sebagian Ramadan bersama keluarga dan Lebaran bersama-sama dengan mereka. Untuk lebaran Idul Adha tahun ini kemungkinan besar kami laksanakan di Mamasa saja sebab libur yang tidak lama di masa Idul Adha kelak. Insyaa Allah lebaran idul fitri tahun depan kami bisa kembali merayakannya bersama keluarga besar di Makassar dan Gowa.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕