Ada yang berbeda dari Google Doodle hari ini, yupss ... hari ini Google mengingatkan kita tentang peringatan hari perempuan sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Sejujurnya saya baru tahu tentang hari perempuan ini--padahal menurut sumber yang saya baca, peringatan hari perempuan ini sudah ada sejak tahun 1900an, hehehe. Oke, rasanya di hari perempuan ini ada banyak yang ingin saya tuliskan berkaitan dengan perempuan, caranya melihat dunia, cara dunia melihat mereka dan terutama tentang isi kepala mereka--mereka disini termasuk saya yah, hahahah, dan mungkin tulisan ini akan banyak berisi tentang opini saya pribadi.
Sejarah Hari Perempuan Sedunia (International Women's Day)
Dilansir dari website Kompas, sejarah Hari Perempuan Sedunia bermula sejak tahun 1900an--seperti yang saya telah tulis diatas. Pada masa itu terjadi ekspansi dan pergolakan di dunia industri disertai dengan pesatnya pertumbuhan populasi perempuan dan munculnya ideologi radikal.
Pada tahun 1908, terjadi kerusuhan dan perdebatan kritis di kelangan perempuan. Penindasan dan ketidaksetaraan di kelangan perempuan memicu suatau pergerakan aktif perempuan-perempuan pada masa itu. Menjadikan perempuan lebih vokal untuk menyuarakan perubahan. Pada tahun yang sama ada 15 ribu wanita berbaris di New York berdemo untuk menuntut jam kerja yang lebih singkat dengan gaji dan memiliki hak suara.
Suara perjuangan perempuan terus berlanjut sampai tahun 1909. Pada tahun 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja diadakan di Kopenhagen di hari itulah terjadi penggagasan Heri Perempuan Internasional. Hari Perempuan Internasional pertama kali diperingati oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 1975.
Hari perempuan internasional mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik dan mengkahiri diskriminasi. Hari perempuan Internasional meiliki tekad kuat untuk bisa mewujudkan pencapaian sosial, ekonomi, dubaya dan politik bagi perempuan di seluruh dunia.
Perempuan dalam Pandangan Dunia
Setelah membahas sejarah dari Hari Perempuan Sedunia diatas, kali ini saya mengajak kalian untuk memahami pandangan dunia terhadap perempuan.
Sejak adanya demo besar-besaran di tahun 1908, padangan dunia terhadap perempuan telah mengalami perubahan siginifikan, meskipun masih ada perjuangan dalam mencapai kesetaraan gender di berbagai kalangan masyarakat.
Dalam beberapa budaya dan periode waktu, perempuan sering kali dianggap sebagai kalangan yang tidak terlalu dianggap atau memiliki peran yang terbatas dalam masyarakat. Namun, dengan gerakan fiminis dan perubahan sosial, padangan tterhadap perempuan lambat laun mengalami perkembangan.
Saat ini, banyak negara telah mengakui tentang kesetaraan gender dan memiliki undang-undang ataupun kebijakan untuk melindungi hak-hak perempuan--termasuk di Indonesia, dengan adanya departeman khusus yang menangani perlindungan terhadap perempuan. Sekarang ini, perempuan juga sudah memiliki akses yang lebih besar terhadap dunia pendidikan dan pekerjaan.
Perempuan dalam Pandangan Islam
Setelah membahas pandangan dunia terhadap perempuan, tidak adil rasanya kalausaya tidak membahasnya menurut pandangan Islam, hehehe, karena saya tahu Islam sangat menghormati dan menjunjung tinggi kehormatan seorang perempuan.
Pandangan Islam terhadap perempuan sangat dipengaruhi oleh ajaran agama yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadist. Dalam Islam, perempuan dianggap sebagai individu yang memiliki nilai, martabat, dan hak yang sama dengan laki-laki di hadapan Allah. Perempuan juga memiliki tanggung jawab dan hak yang sama dialam berbagai aspek kehidupan agama.
Pada dasarnya Islam lebih menekankan pentingnya perempuan dalam peran dalam keluarga--sebagai istri dan ibu, dengan menekankan nilai-nilai seperti kasih-sayang, kepedulian, dan pengabdian dalam mendidik anak serta menjaga ketabilan rumah tangga. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa Islam juga menenkankan betapa pentingnya perempuan dalam bidang pendidikan dan kegiatan masyarakat lainnya, dengan memberikan dukungan terhadap hak perempuan terutama dalam bidang pendidikan.
Kita bisa mengetahui dari banyak kisah, betapa Istri-istri Rasulullah--yang menjadi pedoman wanita muslimah, juga memiliki peran dalam masyarakat selain peran utamanya dalam keluarga tentunya. Seperti Bunda Khadijah yang juga kita ketahui sebagai seorang pedangan mulimah yang sukses, Bunda 'Aisyah yang dikenal karena kecerdasannya dan diketahui sebagai guru bagi para muslimah, dan masih banyak kisah dari muslimah luar biasa pengukir sejarah Islam diluar sana.
Perempuan, Peran dan Isi Kepalanya
Ini mungkin agak berat untuk dibahas--sebab isi kepala perempuan itu kompleks sekali, bahkan kita sendiri sering bingung dengan isi kepala kita sendiri, hehehe. Isi kepala perempuan sangatlah bervariasi, perempuan adalah individu yang memiliki keunikannya sendiri, dengan minat, aspirasi dan pengalaman hidup yang juga beragam.
Isi kepala perempuan banyak dipengaruhi oleh pengalam hidup, termasuk pendidikan, lingkungan keluarga, budaya, pemahaman agama dan pengalaman pribadi lainnya. Perempuan memiliki perasaan dan pemikiran yang kompleks.
Perempuan sebagai seorang anak
Perempuan sama halnya dengan manusia lainnya yaitu lahir dengan peran pertama sebagai seorang anak. Perempuan sebagai anak. Pada dasarnya hak anak perempuan dan lelaki adalah sama, tetapi pada praktiknya terkadang ada diskriminasi yang dilakukan tanpa senagaja--atau mungkin mengikuti tradisi yang ada pada lingkungan keluarga.
Seperti anak perempuanlah yang seharusnya membantu pekerjaan orang tua di rumah--seperti memasak, menyapu, mengepel, dll, sedangkan anak lelaki tidak punya kewajiban yang sama. Atau dalam hal pendidikan, sering kali anak perempuanlah yang harus mengalah untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena katanya buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya hanya menjadi ibu rumah tangga.
Perempuan sebagai seorang istri
Setelah menjadi seorang anak, ada fasenya dimana seorang perempuan "diambil" oleh seorang lelaki untuk menjadi bagian dalam hidupnya dan membangun bahligai rumah tangga bersama dengan status dan peran baru sebagai seorang istri.
Perempuan sebagai seorang istri memiliki peran yang sangat penting dan sangat dihormati. Dalam rumah tangga penting untuk menekankan kesetaraan, saling pengertian dan kasih-sayang antara suami dan istri. Peran sebagai sitri ini sendiri menurut padangan saya pribadi sangatlah berat, sebab menjadi seorang istri berarti kita siap menjadi orang yang siap berbagi dengan sosok lelali seumur hidup kita. Menampingi dan mengelolah rumah tangga bersama.
Tapi pada praktiknya kadang kala menjadi seorang istri kita dihadapkan pada dilema dan berbagai pandangan yang sangat memberatkan peran kita sebagai seorang istri, tapi apapun itu yang paling penting dalam peran tersebut adalah bagaimana suami dan istri dapat menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis dimana keduanya dapat tumbuh dan berkembang dalam keharmonisan.
Perempuan sebagai seorang ibu
Peran terakhir yang ada pada sosok perempuan adalah perannya sebagai seorang ibu. Seorang ibu memiliki peran dalam mengasuh, mendidik dan membimbing anak-anak. Seorang perempuan memiliki tanggung jawab yang besar dalam membimbing anak-anaknya dalam kehidupan agama, moral dan sosial. Perempuan sebagai seorang ibu sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak.
Ibu sendiri harus diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan harus senantiasa dihormati, seperti dalam sebuah hadist yang menekankan keutamaaan sosok Ibu itu 3 kali lebih besar dibanding seorang Ayah "Ibumu, Ibumu, Ibumu lalu kemudian Ayahmu". Dalam hasist yang lain diakatakan bahwa surga itu ada di telapak kaki ibu, itu juga sangat menunjukkan betapa besar penghargaan terhadap ibu dalam Islam.
Tapi sekali lagi, dalam praktiknya menjadi seorang ibu amatlah sangat berat--banyak tantangan yang harus diahadapi, seringkali malah disertai dengan air mata di tiap waktu. Peran sebagai ibu itu menuntut tanggung jawab dan pengorbanan yang besar, untuk menjalankan peran besar ini, maka seorang ibu perlu mendapatkan dukungan oleh berabagi pihak dalam menjalankan peran sepenting ini dalam keluarga dan masyarakat.
Penutup
"Selamat Hari Perempuan Sedunia"
Untuk semua perempuan luar biasa yang ada di dunia ini, apapun peran yang sedang ia jalani, apapun pandangan orang lain terhadapnya dan apapun mimpi yang ia punya. Semoga kita semua bisa meraih mimpi-mimpi yang telah kita susun dengan indah, semoga semua peran yang ada dipundak kita bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya, semoga dunia melihat kita lebih baik lagi, semoga orang lain bisa melihat diri kita dengan lebih baik pula, dan semoga semuanya bisa menjadi lebih bahagia.
Sebab apapun itu, "Menjadi Bahagia" adalah ujungnya. Semua hal yang kita lakukan, usahakan pun kita lakukan kalau ujungnya tidak membuat bahagia semuanya adalah sia-sia.
Peringatan Hari Perempuan ini juga tujuan utamanya adalah membuat perempuan bisa menjadi lebih "Bahagia" dalam menjalani hidupnya. Jadi, yuk ahh ... berbahagilah, yuk tersenyum, saat membaca tulisan ini ayok kita sempatkan untuk tersenyum minimal selama lima detik.
"Selamat Berbahagia, Hai Perempuan Hebat!"
Referensi:
https://www.kompas.id/baca/humaniora/2024/03/08/apa-dan-mengapa-international-womens-day
Post a Comment