Seni Mengendalikan Kecemasan

Bismillahirrahmanirrahim

Seni Mengendalikan Kecemasan

Pernahkan kamu merasa cemas? Pernah memikirkan sesuatu secara berlebihan? Sebagai manusia, sangat wajar jika kita sering dihinggapi dengan kecemasan, It's Okay Not To Be Okay, heheheh .. kalau kata drama korea mah itu, tidak masalah menjadi tidak baik-baik saja. Menjadi cemas bukanlah hal yang harus kita khawatirkan  sebab kita tidak sendiri, banyak yang juga punya kecemasan seperti kita, banyak juga yang merasa dirinya tertinggal atau masih dipenuhi pikiran-pikiran yang mengganggu dan merasa tidak bisa move on dari kejadian masa lalu yang kelam.

Masalah yang Membuat Saya Cemas Belakangan Ini

Beberapa bulan ini ada hal-hal yang menjadi beban pikiran saya yang sedikit membuat saya merasa cemas dengan apa yang akan terjadi. Salah satunya adalah tentang pengurusan kenaikan pangkat saya yang antara bisa dan tidak--saya baru saja mengurus penyesuaian ijazah di tahun 2021 lalu, dan di tahun yang sama mengurus SK Fungsional guru saya. Kalau menurut angka kredit, di tahun 2024 ini saya sudah bisa mengusulkan kenaikan pangkat, maka mulailah saya mengurus semua berkas untuk hal tersebut, walau berkas saya berhasil masuk dan diterima saya masih merasa was-was karena saya belum memiliki sertifikat pendidik yang menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat tersebut. Jadi saya masih menanti kabar kenaikan pangkat saya ini sampai setidaknya di bulan April nanti, apakah benar saya bisa naik pangkat ataupun tidak.

Hal kedua yang membuat saya sedikit overthingking belakangan ini adalah soal sertifikasi Abah--suami saya. Jadi tahun 2023 yang lalu, Alhamdulillah Abah lulus guru penggerak dan mendapatkan kemudahan untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) di tahun yang sama, dan Alhamdulillahnya lagi Pak Suami dinyatakan lulus UKMPPG di bulan Desember yang lalu.

Di bulan Januari kemarin, mulailah pak suami mencari tambahan jam sebab jam mengajar di sekolahnya tidak cukup 24 jam/minggu untuk mendapatkan sertifikasi, jadi dia mulai mencari tambahan jam di sekolah lain, Alhamdulillah dia sudah mendapatkan itu di sekolah swasta tidak jauh dari sekolah induknya. Satu permasalahan lagi, ternyata jam disekolahnya tidak boleh kurang dari 16 jam, jadi dia memutar otak untuk mendapatkan 16 jam di sekolah Induknya tersebut. Kemarin ada kabar dari operator dapodik sekolahnya kalau masalah jam mengajar ini sudah kelar dengan penambahan jam dari P5.

Yang menjadi kecemasan kami kali ini adalah kevalidan data pak suami di palikasi dapodik dan di portal info GTK. Maka kami sekarang ini memperbanyak doa agar semuanya bisa valid dan sertifikasi abah bisa cair di bulan April atau Mei mendatang. Semoga Allah mengijabah doa kami.

Jadi itulah tadi dua hal yang membuat saya cemas belakangan hari ini--eh bukan hari deng, sebab pikiran ini sudah ada sejak bulan Desember kemarin, hehehe. Selebihnya hanya kecemasan-kecemasan sesaat yang akhirnya terurai saat semuanya sudah dijalani. Sebenarnya dua hal ini bisa saja berakhir cepat kalau masa penantiannya pendek, sayangnya masa penantian yang panjang inilah yang menjadi sumber kecemasan, hehehe. Dan semuanya Insyaa Allah baru berakhir di bulan April atau Mei mendatang. Sekali lagi doa kami, semoga semuanya berjalan sesuai dengan yang kami harapkan.

Seni Mengelola Rasa Cemas

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mengelola rasa cemas? Mengelola rasa cemas ada seninya, agar kita mampu mengendalikan diri dan tidak mengganggu hidup yang kita jalani. Caranya bagimana?

Tarik Napas

Hehehe .. langkah awal untuk mengendalikan kecemasan adalah dengan melakukan tarikan napas yang panjang, tahan lalu hembuskan. Olah napas dapat membantu kita dalam merilekskan tubuh dan sedikit mengurangi rasa cemas. Langkah awal ini dapat kita lakukan jika kita mendapatkan hal-hal yang memicu kecemasan secara tiba-tiba, jadi jika kita berada di situasi tersebut, jangan lupa untuk mengatur napas kita dengan baik terlebih dahulu.

Jangan Negative Thingking

Sumber kecemasan adalah pikiran-pikiran negatif yang datang tanpa diundang kedalam otak kita, hehehe. Dan pikiran negatif ini sayangnya malah memperburuk rasa cemas yang kita miliki, maka untuk mengendalikan kecemasan, kita sebaiknya mulai mngubah pola pikr dan mulai berpikir positif. Pikiran hal-hal yang baik saja, misalnya dalam kasus kecemasan yang saya miliki; dari pada berpikir bahwa saya mungkin tidak akan naik pangkat tahun ini, maka saya lebih berpikir positif bahwa mungkin berkas saya telah diterima, sebab sampai saat saya menuliskan tulisan ini, belum ada info yang mengatakan bahwa berkas saya ditolak, hehehe. 

Tuliskan Kecemasan Itu

Hal yang juga bisa kita lakukan--ini juga yang telah saya lakukan dengan semua hal yang menjadi kecemasan saya adalah dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan, dengan menuliskan hal ini saja sudah membuat saya merasa sedikit lebih baik. Ada satu metode yang saya terapkan dalam menulikan kecemasan ini adalah dengan membuat "The Basic Braind Dumb" hahahah, jadi itu adalah kumpulan masalah-masalah yang sedang saya cemaskan dan menjadi sampah di otak saya yang menyebabkan saya overthingking, maka dengan menuliskannya saya berharap itu juga sudah membuangnya dari otak saya yang berharga, ahahah. Menuliskan hal-hal yang mencemaskan kita dapat mengurangi pikiran yang semrawut dan sedikit membuat kita lebih tenang. Percayalah!

Penutup

Yuk, teman-teman mulai sekarang kita ubah pola pikir kita menjadi lebih positif, agar kecemasan yang mengganggu hidup kita juga tersingkirkan. Overthingking itu adalah sampah pikiran yang harus kita buang jauh-jauh, caranya adalah dengan mulai berpikir sisi positif dari semua kecemasan yang kita miliki dan menuliskan kecemasan itu dalam bentuk tulisan, dengan menuliskannya saya berharap bahwa semua kecemasan itu juga ikut keluar bersamaan dengan kata-demi kata yang kita rangkai. 

Dan selalu ingat, bahwa setiap masalah yang datang adalah dari Allah, maka sandarkan diri kita hanya kepada Allah agar hati selalu senang--ini adalah remainder keras untuk saya pribadi.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕