Doa dan Kecupan yang Tidak Bersyarat

Bismillahirrahmanirrahim

Doa dan Kecupan yang Tidak Bersyarat

Anak-anakku sayang--Kakak Fatih dan Adek Fayyad, tidak henti-hentinya kalian membuat ummi menangis terharu, dan selalu melantunkan rasa syukur teramat sangat kepada Sang Maha Pemberi karena membiarkan mereka lahir dari rahim seorang ibu yang tidak sempurna seperi saya.

Setiap ibu pasti akan selalu merasa bangga dengan semua kelakuan anak-anaknya, pun demikian dengan saya, maka izinkan saya untuk mengabadikan momen dan perasaan haru itu dalam sebuah tulisan di blog pribadi ini, biar kelak tulisan ini bisa menjadi kenangan yang manis untuk mereka. Semoga Allah memanjangkan umur mereka agar bisa menemukan serpihan tulisan saya tentang mereka dan mengetahui betapa saya bangga memiliki mereka.

Doa Tulus dari Mulut yang Mungil

Anakku sayang, beberapa bulan ini saya selalu merasa terharu dengan kebaikan hati kalian. Saya pernah menceritakan sebelumnya bagaimana mereka berdoa kepada Allah agar meminta calon adik di pertahankan dalam kandungan saya. Mereka adalah anak-anak yang tidak pernah lepas dari doa, kami mengajarkan agar segala sesuatu yang mereka inginkan untuk memintanya kepada Allah, bahkan sekedar meminta mainan, sebab Allah-lah yang memberikan reseki bagi abah dan ummi agar bisa membelikan mainan untuk mereka.

Maka tak heran jika dari mulut mereka akan selalu terlontar doa-doa yang terkesan remeh untuk orang dewasa tetapi sangat berharga bagi mereka "Ya Allah ... berikanlah rezeki untuk ummi sama abah karena adek mau beli mainan robot" atau di lain waktu mereka akan beroda "Ya Allah ... saya mau naik perahu, mau naik pesawat, mau naik kereta api sama mau naik bus", kala mendengar doa tersebut saya hanya bisa membesarkan "Aamiin". Untuk doa yang terakhir itu, ada satu kejadian lucu saat Dato'nya--mama saya akan berangkat ke Yogyakarta menggunakan kapal laut, maka saya mengatakan bahwa Allah mengabulkan doa adek melalui Dato' karena ternyata dato'lah yang punya kesempatan untuk naik perahu besar--kapal laut.

Saat dimasa pemulihan ini, saya tidak bisa menutupi bekas luka operasi saya pada mereka karena saya harus mengoleskan salep setiap pagi dan malam di depan mereka--harap maklum rumah kami hanya punya 1 kamar yang kami tempati berempat. Maka meluncurlah doa-doa tulus dari mereka untuk umminya ini, "Ya Allah ... Sembuhkanlah ummiku, saya tidak minta hal yang lain cukup sembuhkan ummiku, karena saya sayang ummi".

Saat mendengar doa tulus dari mulut mungil mereka, air mata saya tidak bisa berhenti mengalir, saya tidak pernah menyangka akan mendengar doa yang sedemikian tulus dari anak usia 6 dan 4 tahun itu. Anak-anakku sayang, anak-anakku yang luar biasa. Saya sangat bersyukur bisa menjadi ummi untuk mereka berdua, saya tidak sempurna tapi Allah memberikan saya anak-anak yang luar biasa. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan dalam hidup mereka berdua anakku, Syaddad Al Fatih dan Shafwan Al Fayyad.

Kecupan Sayang yang Tidak Bersyarat

Melanjutkan kisah yang saya tulis diatas, saat mereka melihat air mata haru mengalir dari kedua bola mata saya, mereka lantas memeluk dan memberikan kecupan sayang sebanyak 3 kali--satu kali di pipi kiri, satu di pipi kanan dan satu di dahi. Kecupan yang selalu menjadi andalan mereka saat ingin meluluhkan hati kami.

Saat mereka berbuat salah dan ingin meminta maaf, maka kecupan juga akan ikut beraksi disamping kalimat "maaf" tentunya. Saat mereka merengek minta sesuatu maka kecupan juga akan hadir menjadi pemanis. Sama halnya ketika kami berbuat salah, maka kecupan dan pelukan akan menjadi hal pamungkas yang kami lakukan agar mereka memafkan kami.

Terima Kasih Anak-anakku

Kakak Fatih dan Adek Fayyad, terima kasih untuk semua doa dan kecupan tanpa syarat yang kalian berikan untuk kami--abah dan ummi. Terima kasih karena telah sangat sabar membersamai kami dan menerima kekurangan kami sebagai orang tua. Terima kasih karena mengajarkan ummi tentang cinta yang tanpa syarat. Dan kesyukuran terbesar tentunya kepada Allah yang telah menitipkan mereka untuk kami, dan semoga Allah senantiasa memberikan kami rahmat dan petunjuk agar selalu berbenah untuk menjadi orang tua terbaik untuk mereka.

Doa kami tetap sama, semoga Allah senantiasa melembutkan hati mereka dan menjaga mereka dengan penjagaan yang sempurna, sebab mereka hanyalah titipan dan sebaik-baik penjaga adalah kembali kepada yang Maha Memiliki. Semoga Allah senantiasa memberkahi kehidupan mereka, menjadikan mereka anak yang senantiasa menjadi penyejuk hati kami, dan menjadi manusia-manusia yang kelak memberikan kemaslahatan bagi agama dan negaranya. Doa klasik memang tetapi itulah harapan terbesar kami sebagai orang tua, semoga Allah memperkenankan doa kami, Aamiin.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕