Tentang Rasa yang Menghilang dan Perselingkuhan dalam Pernikahan

Bismillahirrahmanirrahim

Tentang Rasa yang menghilang dan perselingkuhan dalam rumah tangga

Dari judulnya, kalian mungkin akan menebak kalau pembahasan kali ini akan sangat berat. Tapi beberapa pekan ini, kedua hal inilah yang terus berputar di kepalaku--hal ini mungkin juga terjadi pada semua ibu-ibu di Indonesia. Bukan hal yang tidak mungkin, karena beberapa pekan ini kita seakan di cecoki dengan berita-berita perselingkuhan para publik figur yang baik disengaja untuk dilihat taupun muncul begitu saja di beranda media sosial kita.

Berita ini kayaknya dimulai dari berita seorang vokalis band--yang mengaku telah kehilangan rasa cinta untuk sang istri, dan akhirnya memilih untuk mendua, lalu yang terbaru adalah berita 3 pasang suami istri yang kelihatannya adem-ayem, malah muncul dengan berita perselingkuhan dan gugatan cerai. Tapi, saya tidak akan membawa teman-teman yang membaca ini untuk ikut menggosipkan mereka. Saya hanya ingin mengambil sudut pandang mengapa hal ini bisa terjadi.

Hakikat Pernikahan

Pernikahan adalah sebuah komitmen yang suci dengan perjanjian langsung dihadapan Sang Pemilik Hati. Ia adalah ibadah yang sangat panjang--sepanjang sisa kehidupan kita, dan kelak kita tetap akan dipertemukan di akhirat, masih sebagai sebuah keluarga.

Pernikahan memang hal yang sangat berat, saya sendiri punya pengalaman yang kurang enak di awal pernikahan karena kurangnya kesiapan dari segi mental untuk memasuki gerbang kehidupan yang baru ini. 

Apakah pernikahan hanya tentang cinta?

Ada orang yang menikah karena memang mereka saling mencintai dan merasa bahwa mereka akan sangat bahagia jika menghabiskan sisa hidup dengan orang yang mereka cintai. Maka mereka akan memutuskan untuk berkomitmen dalam satu bahtera kehidupan yang sama dalam sebuah ikatan suci pernikahan.

Tapi ada pula yang karena sebuah kondisi, mengharuskannya untuk menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak ia cintai--bisa karena faktor perjodohan, dll. Memasuki kehidupan pernikahan tanpa cinta memang berat, tapi begitu kita memasukinya maka satu hal yang wajib kita lakukan adalah membangun cinta.

Bagaimana jika ternyata rasa cinta itu menghilang?

Rasa cinta yang tadinya menggebu-gebu untuk pasangan, tiba-tiba menghilang secara perlahan, hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, bisa karena mulai berkurangnya komunikasi diantara keduanya, rutinitas keduanya yang sibuk sehingga tidak ada waktu untuk kembali memberikan waktu terbaik untuk pasangan, salah satu pasangan kurang bertanggung jawab dengan perannya baik sebagai suami/istri ataupun sebagai ayah/ibu, ketidakcocokan prinsip hidup yang mulai terlihat atau bahkan karena keintiman yang mulai pudar.

Semua hal diatas bisa terjadi ke semua pasangan, tapi ada satu hal yang menjadi solusi dari semua itu, satu hal dasar yang jika hal tersebut terwujud dan dilaksanakan dengan baik, maka Insyaa Allah semua pasti akan berlalu. Hal tersebut adalah bagaimana kedekatan pasangan suami/istri tersebut dengan Rabbnya, dengan Zat yang ia tempati untuk berjanji di awal pernikahan itu. 

Perbaiki hubungan kita dengan Allah, ajak pasangan juga untuk kembali kepada Allah, maka semua solusi akan terbuka lebar untuk kebaikan keluarga kita kelak. Setelah hubungan dengan Allah membaik, mulailah untuk menguari satu per satu benang kusut yang menyebabkan rasa itu menghilang. 

Perbaiki komunikasi dengan pasangan--saling terbuka dan jujur dengan perasaan masing-masing. Bangun kembali quality time dalam keluarga kita, dan jika hal itu tidak memungkinkan carilah bantuan pihak ketiga untuk kembali memperbaiki hubungan dalam rumah tangga kita.

Jangan cari kebahagiaan semu dengan orang lain!

Satu hal yang sangat fatal dari "hilangnya rasa pada pasangan" adalah mencari pelampiasan rasa kepada orang lain. Tentu saja hal itu akan kembali membangkitkan gelora cinta, bahkan mungkin membuat hati kembali berdegub kencang. Tapi ingatlah itu semua adalah tipu daya setan. Dijadikan indah semua hal yang haram dimata kita. 

Alih-alih mencari pelampiasan lain, cobalah untuk kembali ke pasangan kita masing-masing. Pasangan yang telah mengetahui baik dan burukmu, yang bersedia menerima seburuk apapun dirimu, yang bersedia mengandung dan membesarkan anak-anakmu.

Pasangan yang tidurnya tak lagi teratur sejak menikah denganmu, seorang anak yang rela menggantikan kasih sayang orang tuanya untuk bisa bersama denganmu. Pasanganmu yang mungkin tak lagi cantik atau mempesona seperti saat pertama kali kau mempersuntingnya, karena lemak masa hamil yang masih betah berada di perutnya, karena stretch mark yang sampai sekrang membekas di sekujur tubuhnya karena mengandung anak-anakmu, dan masih banyak lagi pengorbanan yang ia lakukan.

Lalu, ketika ia mengeluh sedikit saja, kau anggap dia sebagai wanita yang cerewet, yang tak lagi menggoda, yang tak lagi memperhatikan penampilan agar kau betah memandangnya. Duh ... kasian sekali nasib pasanganmu wahai Bapak! Bukan pasanganmu yang salah tapi pandanganmu yang tak kau jaga!

Penutup

Sejujurnya, ketika saya menuliskan ini. Saya takut sekali hal yang sama akan terjadi pada keluarga saya. Tapi satu hal yang pasti, saya menyerahkan semuanya kepada Allah. Kepada Sang Pemilik Hati. Kutitipkan hatiku pun hati suamiku pada-Nya. Karena Allah adalah sebaik-baik tempat menitipkan sesuatu.

Kita sebagai manusia hanya mampu terus berdoa dan berdoa agar setiap rumah tangga yang kita bangun senantiasa dalam keadaan yang Sakinah, Mawaddah dan Warahma. Kami hanya mampu untuk saling mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Hanya kepada Allah-lah semua urusan kita kembalikan. Pernikahan adalah ibadah, maka semua hal yang terjadi dalam pernikahan tersebut adalah wujud dari penghambaan kita kepada Allah. Kita hanya bisa berupaya untuk terus memperbaiki dan membuat rumah tangga yang tujuannya adalah Allah, bagaimana mendidik dan membesarkan anak-anak--hasil dari pernikahan agar kelak menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Semoga keluarga kita semua diajuhkan dari "kehilangan rasa dan perselingkuhan". Aamiin.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕