7 Cara Mengatasi Rasa Malas dalam Menulis

Bismillahirrahmanirrahim

7 Cara Mengatasi Rasa Malas dalam Menulis

Hello Mei ... Lagi-lagi saya dikejutkan betapa cepatnya waktu berlalu. Bagaimana kabar kalian di awal bulan ini? Kalau saya lagi berada di fase "Malas", entah karena sedang lelah, atau masih terbawa suasana liburan, tapi saya mengawali bulan ini dengan perasaan malas untuk melakukan apapun.

Saya balik dari Makassar di tanggal 30 April kemarin tapi baru sampai di Mamasa di tanggal 1 Mei pagi. Perjalanan cukup panjang pada mudik kali ini, karena pak supir yang membawa kami sempat singgah sekitar 2 jam di Polewali untuk tidur karena beliu sangat ngantuk saat menyetir--hal ini lebih baik ketimbang memaksakan diri mengemudi dalam keadaan ngantuk berat yang berujung celaka, Naudzubillah.

Lalu kemarin, saya sudah masuk kerja, walau belum aktif mengajar. Sejak kembali ke Mamasa saya seperti disergap perasaan malas yang luar biasa, saya seperti selalu ingin rebahan, tapi tiba-tiba saya tersadar kalau sekarang sudah tanggal 3 Mei dan saya sama sekali belum menulis sejak tanggal 29 April yang lalu, dan saya belum menyetor satu tulisan pun untuk KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional) bulan ini.

Dan disinilah saya sekarang, sedang menyemangati diri untuk melawan rasa malas yang sedang menggerogoti. Rasa malas dalam menulis menjadi tantangan tersendiri yang harus saya pribadi atasi, terutama karena saya harus terus menyelesaikan setoran di KLIP--Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa masuk KLIP di tahun ini, karena masuk KLIP lah akhirnya saya bisa merutinkan diri untuk menulis, walau saya dihinggapi rasa malas seperti sekarang ini, wkwkwk.

Tips Mengatasi Rasa Malas dalam Menulis

Beberapa tips dibawah ini mungkin akan sangat membantu mengatasi rasa malas dalam menulis, seperti yang sedang saya terapkan sekarang ini:

Tetapkan Tujuan yang Jelas

Sebelum memulai untuk menulis, ada baiknya kita menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. Sebagai contoh saat ini saya kembali memotivasi diri untuk menulis karena ingin konsisten dalam menyetor tulisan di KLIP--tidak ingin terdepak dari kelas literasi tersebut.

Buat Jadwal Rutin untuk Menulis

Mencoba untuk membuat jadwal rutin dalam menulis, seperti menetapkan waktu khusus setiap hari dalam menulis. Hal ini dapat membantu membentuk kebiasaan menulis dan membantu memeotivasi diri. Sebelum mudik, jadwal menulis saya rutin saya lakukan di waktu subuh hari--selesai sholat subuh, tetapi sejak di Makassar jadwal menulis saya menjadi kacau, tapi untungnya saat di bulan Ramadan kemarin saya harus mengejar target untuk Blogger Perempuan Network, nah pas balik ke Mamasa ini, jadwal saya masih kacau, Insyaa Allah saya akan mulai merutinkan kembali jadwal menulis saya.

Sebisa Mungkin Batasi Gangguan

Jika kita mudah terganggu oleh hal-hal di sekitar, cobalah untuk menghilangkan gangguan seperti menonaktifkan pemberitahuan di ponsel atau komputer yang kita gunakan. Salah satu alasan saya menngambil waktu di subuh hari karena di saat itu tidak ada gangguan dari kedua bocah saya, hehehe.

Mulai Menulis tanpa Mengedit

Kadang-kadang rasa malas dalam menulis datang dari rasa takut akan hasil akhir dari tulisan yang kita miliki. Cobalah untuk mulai menulis tanpa terlalu banyak berpikir tentang hasil akhir dan mengedit terlalu banyak dan fokuslan untuk menulis sebanyak mungkin dan tetapkan waktu khusus untuk mengedit nanti. Tapi inilah salah satu alasan kadang kala tulisan saya sedikit kacau, karena kadang saya lupa untuk mengedit kembali tulisan yang sedang saya tulis, apalagi jika saya sedang dikerjar deadline, wkwkw, kebiasaan yang harus diubah, saya juga sebaiknya menetapkan waktu khusus untuk mengedit.

Mencari Inspirasi

Inilah bagian yang paling sulit bagi saya pribadi, karena terkadang kesulitan menulis itu datang karena saya kadang kala sangat sulit dalam mencari ide tulisan. Makanya saat ini saya menulis tentang cara mengatasi rasa malas karena sekarang saya sedang mengalaminya, hehehe. Oh iya, kebanyakan tulisan yang saya tulis disini ditujukan untuk saya pribadi, seperti tulisan tentang ramadan atau parenting, semuanya untuk diri saya. Tapi saya sangat bersyukur jika ternyata tulisan yang saya tulis bisa bermanfaat untuk orang lain.

Belajar Menikmati Proses

Terkadang rasa malas dalam menulis disebabkan oleh kurangnya rasa senang atau kebahagaiaan ketika melakukan kegiatan menulis ini. Satu hal yang mungkin bisa kita lakukan adalah mencoba mengubah perpektif dan mencoba menikmati proses menulis itu sendiri dan bukan hanya berfokus pada hasil akhirnya. Saya pribadi mencoba menjadikan kegiatan menulis ini sebagai ajang untuk belajar. Seperti sekarang ini saya menulis tentang ini karena memang saya sedang mencoba untuk mengatasi rasa malas yang sedang saya hadapi.

Ingat "Strong Why" dalam Menulis

Ingatkan diri sendiri kenapa kita harus menulis dan apa tujuan akhir dari kegiatan menulis yang kita lakukan. Hal ini dapat membantu untuk memotivasi dan memberikan energi pada diri sendiri untuk terus menulis.

Penutup

Semoga tips-tips diatas bisa bermanfaat untuk kita semua, terutama untuk diri saya sendiri, sehingga di bulan ini saya bisa tetap konsisten dalam menulis dan lebih produktif lagi.

2 comments

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini πŸ’•
  1. Halo mbk, .. Sama banget, saya suka menulis tanpa mengedit pada akhirnya tulisan saya jadi kacau bangetπŸ˜…πŸ˜„ tapi enggak apa-apa sih karena kalau nulis sekalian ngedit itu malah jadi capek dan tulisannya nggak bisa kelar, idenya keburu hilang. Biasanya saya ngedit kalau anak lagi bobok gitu, atau kalau ada waktu luang lainnya.
    Salam kenal mbak😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak idem ... Hehehe, waktu terbaik untuk ngedit memang pas bocah lagi tidur Mbak πŸ’•

      Makadoh sudah mampir Mbak πŸ€—

      Delete