Hadiah Kedua

Rencananya kami ingin menunda menambah momongan sampe Al Fatih bisa lebih mandiri. Meninggalkan Al Fatih di Makassar selama saya kuliah bolak balik Masama-Makassar membuat saya berpikir bahwa saya ndak mungkin "kebobolan".

Sejak menggunakan kontrasespsi PIL menstruasi saya memang tidak teratur, biasanya saya mens sampe 2 kali dalam sebulan. Di bulan April jadwal mens saya hilang, suami sudah wanti-wanti mungkin saya hamil, tapi saya ragu akan hal itu, melihat intensitas saya pulang balik Makassar.

Di awal bulan Mei tepat di ulangtahun Al Fatih yang pertama, saya memberanikan diri untuk test pack dan Alhamdulillah ternyata si baby memang sudah bersarang dalam perut 💕. Karena masih tidak percaya kami memutuskan untuk ke dokter kandungan memastikan si calon adik ini. Ternyata memamg sudah berkembang .. Alhamdulillah

Garis Dua

Ada rasa khawatir sebenarnya, berhubung skripsi saya saat itu belum tuntas berarti saya masih harus bolak balik Makassar-Mamasa, yang kedua kami merasa Al Fatih belum siap menjadi seorang kakak. 

Tapi lagi-lagi kekhawatiran iti bisa teratasi, karena Alhamdulillah Allah memudahkan proses skripsi saya, walaupun harus menunda sampe 3 bulan karena memastikan si calon adik cukup kuat untuk dibawa perjalanan jauh.
Dan kami yakin Al Fatih kelak nanti akan menjadi kakak yang terbaik untuk kami.

Jadilah kehamilan kedua ini kami menikmatinya dengan sangat baik tak kalah saat menanti Al Fatih dulu. Alhamdulillah juga, seperti saat kehamilan Al Fatih, hamil si calon adik juga sama ademnya, gak ada keluhan berarti, hanya saja saya menjdi jauh lebih mudah lelah. 


Karena belajar dari proses kelahiran Al Fatih dulu yang lahir sebulan dari tafsiran lahirannya, jadilah ketika  Mendekati HPL dikehamilan ke dua ini, saya sudah jauh hari berada di Makassar. Tapi melewati HPL si baby gak menunjukkan tanda-tanda ingin lahir. Tepat tanggal 1 Januari 2019, kontraksi  teratur sudah mulai saya rasakan. Di cek ternyata sudah bukaan 2.

Tanggal 2 Januari 2019, saya kembali ke rumah sakit di cek kembali masih di bukaan 2 padahal sudah dibawa berjalan dan naik turun tangga. Malam di tanggal yang sama masih di bukaan 4, dan rasa sakitnya menghilang. Qadarallah karena proses induksi yang tidak berhasil dokter akhirnya menyarankan untuk lahiran secara SC.

Keputusan yang bikin saya shock dan nangis di ruang bersalin. Alhamdulillah suami menguatkan. Pagi harinya tanggal 3 Januari 2019 tepat pukul 10.00 WITA saya masuk ruang operasi dan Si adik lahir, sempat khawatir karena si adik gak nangis dan harus di bantu pernapasan karena mengalami sesak napas. 

Alhamdulillah di hari Kamis, 3 Januari 2019 si adik yang kami beri nama "SHAFWAN AL FAYYAD DZULFAJRI" Hadir melengkapi kebahagiaan kami.
Anak lelaki keduaku
Harapan besar kami
Anak sholehku




Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕