Manusia Tempatnya Salah, Disalahkan dan Menyalahkan

Bismillahirrahmanirrahim

Manusia tempatnya salah, disalahkan dan menyalahkan

Manusia memang memiliki kecenderungan untuk selalu merasa diri paling benar. Tetapi ada sebagian manusia yang tidak bisa mengendalikan perasaan ini, mereka punya sisi "superioritas" yang selalu merasa bahwa kemampuannya lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Penyebab paling dasar dari "merasa diri paling benar" ini adalah tingginya ego yang mereka miliki. Terkadang orang-orang seperti ini cenderung melebih-lebihkan kemampuan mereka. Mereka yang selalu merasa dirinya paling benar adalah tipe orang yang tidak bisa menerima saran ataupun kritikan dari orang lain.

Tipe orang yang selalu menganggap dirinya benar dan tidak bisa menghadapi kritikan akan selalu menganggap pertanyaan dan kritikan seperti tuduhan yang sangat menyakitkan hati. Ketika menghadapi orang yang seperti ini kita akan berputar di lingkaran setan "SALAH, DISALAHKAN dan MENYALAHKAN". 

Ketika orang lain hanya sebatas bertanya dan memberikan sedikit argumen, tiba-tiba mereka berubah menjadi orang yang SALAH di mata orang yang selalu merasa benar ini, lalu DISALAHKAN karena mereka tidak akan pernah mengakui bahwa merekalah yang salah dan akhirnya opsi terakhir adalah MENYALAHKAN orang yang menyerang argumen mereka. Dan siklus ini akan selalu berputar di tempatnya, SALAH, DISALAHKAN dan MENYALAHKAN.

Kita semua pasti pernah berada di posisi ini, harus berhadapan dengan orang yang selalu merasa dirinya benar dalam segala aspek dan tidak mau mendengarkan argumen dari orang lain. Orang yang memberikan argumen hanya akan menjadi orang yang SALAH, dan akhirnya DISALAHKAN dan dia akan selalu MENYALAHKAN. 

Sering kali ketika menghadapi orang yang seperti itu kita akan sedikit tersulut dalam emosi, dan akhirnya terjebak debat kusir tak berakhir dengan mereka. Tetapi cara tersebut bukanlah cara yang bijak dalam menghadapi orang yang seperti itu. Ada cara yang lebih bijak yang tidak akan membuat kita kehilangan kepercayaan diri dan kehilangan harga diri dihadapan orang yang selalu merasa dirinya benar.


Lalu bagaimana menghadapi orang yang selalu merasa dirinya benar?

Menghadapi orang yang seperti ini memang akan sangat menguras emosi dan sangat menjengkelkan. Kalau kita tidak pandai dalam mengatur emosi bisa jadi kita akan terus terpancing dalam pembicaraan panas yang akan berujung kepada perkelahian. Tetapi tentu saja kekerasan dan perkelahian bukan jalan yang benar. Berikut ini ada beberapa cara yang mungkin bisa kita terapkan saat berhadapan dengan orang yang selalu merasa dirinya paling benar:

Tetap Pertahankan Argumen 

Sebenarnya kita juga memiliki ego yang juga mesti dipertahankan, dan itu sudah benar, jangan jadi manusia yang gampang dipengaruhi. Kalau kita merasa diri benar dengan argumen yang kita miliki tetap pertahankan argumen itu. Tetapi dalam menghadapi orang yang seperti ini kuncinya adalah tetap bersikap tenang jangan sampai terpancing emosi.

Mengalah Bukan Berarti Kalah

Orang yang selalu merasa dirinya benar adalah orang yang memiliki kecerdasan emosi yang kurang. Maka alih-alih berdebat kusir lebih baik sedikit menarik diri. Setelah menyampaikan argumen yang kita miliki, selesaikan dengan baik. Kalau mereka masih tidak bisa memahami, diam dan lebih baik menyerah dan mengalah. Mengalah bukan berarti kalah tetapi itu menunjukkan kalau kita memiliki kecerdasan emosi yang lebih baik ketimbang mereka. 

Semua Manusia Memiliki Kesalahan

Yang terakhir, selalu ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap kita adalah pendosa yang pasti memiliki kesalahan, baik mereka yang selalu merasa dirinya benar ataupun kita yang juga memiliki ego yang sama. Maka jangan ada dendam ataupun kemarahan yang tercurah dalam hati kita, dan ingat agar selalu menghargai orang lain.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕