Bukan Sulap Bukan Sihir

"Fitrah... Liaki naah, bisa kujadikan dua ini tissu! Bukan Sulap Bukan Sihir!" Dia pun mulai membuka lembaran tissu itu menjadi dua (Tissu memang berlapis dua, kadang juga tiga), dan sambil tersenyum dia mendekatiku, berharap aku mengatakan sesuatu.

Tanpa memperdulikannya aku masih terus mengerjakan tugasku, aku bahkan tak menunjukkan ekspresi apapun. Melihat reaksiku yang biasa saja dia lalu berkata padaku "Memang Bukan sulap bukan sihir itu"
Aku melihatnya dan memberikan isyarat (Memangnya aku perduli?) Heheheh...Lucu deh liat ekspresinya yang seakan terabaikan.

Beberapa tahun silam, aku juga pernah melakukan hal yang serupa padanya, waktu itu dia masih sangat kecil baru kelas 2 SD kalau tidak salah, dan saat aku melakukannya dia begitu takjub padaku seakan- akan aku memang membuat tissu itu menjadi dua, heheheh. Dasar Anak Kecil mudah sekali untuk ditipu.

Adek kecilku itu sekarang telah tumbuh menjadi Adek yang beranjak Remaja, masih segar dalam ingatakanku ketika ramadhan 2 Tahun Lalu dia masih bisa masuk kedalam Mukenaku dan aku yang menuntunnya untuk berjalan, tapi sekarang kalau dia masuk kedalam mukenaku aku bahkan tak dapat melihat apa yang didepanku, karena tingginya sudah hampir menyamai tinggi ku, 1 tahun kedepan aku mungkin akan melongo keatas saat berbicara padanya. Kau sudah besar sekarang, Jangan Banyak main!! Belajar!! Dan jadilah Orang yang bermanfaat, Ok!

Adekku

Note: Dialognya dalam Bahasa Makassar, soalnya aneh rasanya kalau aku ubah dalam bentuk bahasa Indonesia. Inti dari pertunjukannya tadi adalah dia ingin menjelaskan bahwa apa yang dia lakukan memang bukan sulap dan juga bukan sihir.

26 comments

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕
  1. Emang lagi merantau ya sob? kok gak tahu adiknya sudah tumbuh besar hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. :)
      Iya, soalnya dia tumbuhnya cepat sekali (Memang dalam masa pertumbuhan) ^^

      Delete
  2. bahagianya punya saudara ya sob, bisa saling berbagi suka dan duka...

    ReplyDelete
    Replies
    1. numpang komen disini aja deh, habis mau bikin komen baru ga bisa-bisa dari tadi....

      memang asyik banget punya saudara, apalagi adik, bisa dicandain, dimarahin, dibaikin dan disuruh-suruh, hehe....
      pasti adiknya kesel deh melihat expressi kakaknya yang no response.. sabar ya dek... :)

      Delete
  3. kira kira, adeknya.. pernah dimarahin pa ngga ya.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. parnah ^^
      tapi bukan marah karena nafsu insya Allah, tapi marah untuk kebaikannya.....

      Delete
  4. gue kira'in tadi sulap beneran. hehehee!

    ReplyDelete
  5. Bentar lagi dah pacaran tuh sob hehehe....

    ReplyDelete
  6. kebersamaan, berkumpul dengan keluarga serta ikut andil memantau perkembangan atau pertumbungan saudara2 kita memang sangat membahagiakan..


    ngiri baca tulisan yg ini
    #berkaca-kaca

    ReplyDelete
  7. sim..salabim...jadi apa...proook...proook :D

    ReplyDelete
  8. halooo, adeknya fitrah :)

    ReplyDelete
  9. aduuhhh kawan...kou buatku kangen Rumah......hhhe.

    ReplyDelete
  10. hehehehe..
    kenangan maniss bareng adik.y ya ?
    dduh..manissnya..
    hihi^^ lucccu aa..

    ReplyDelete
  11. Bagus tonji ceritaki tentang adik! Nakke suka ! ;-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita juga orang Makassar??
      bagus ji injo kalo kita suka tonji ji,... :)

      Delete
    2. Hahaha dia bukan orang Makassar tuh mbak :P

      Delete
    3. Iya, bukan.....
      tapi ngerti bahasa makassar dia......^^

      Delete
  12. Kemaren aku ke sini tapi nda isa komen huhuhu.
    Aku juga bisa belah tisu jadi tiga :p
    *brb beli tisu yang tiga ply*

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapa yah?? mbak Alaika juga gitu katanya... :((
      hehehe....... ^^

      Delete