Dua Jiwa yang Bertumbuh

Bismillahirrahmanirrahim


Hai, apa kabar? 
Masyaa Allah.. Kemana saja selama 9 bulan ini Bu? Hehehe.. Saya ada kok, tapi sedang berjuang dengan dua jiwa yang baru. Yup.. Di beberapa tulisan sebelum ini saya sempat mention tentang kondisi tubuh saya yang sedang butuh sedikit perhatian, dan yah.. Perhatian itu dibutuhkan karena sejak bulan November tahun lalu, ada dua buah jiwa yang sedang bertumbuh dalam tubuhku. Dua jiwa yang di bulan Januari yang lalu sempat butuh perhatian ekstra karena saya mengalami pendaharan.

Kehamilan yang Dinantikan

Sejak tahun 2023 yang lalu, kami--saya dan suami, memutuskan untuk program anak ketiga. Dan Alhamdulillah di pertengahan tahun tepatnya di bulan Mei 2023 kami mendapati bahwa ada jiwa baru yang mendekam dalam rahim saya. 

Qadarallah, tepat di hari Pancasila, 1 Juni 2023 saya mengalami pendarahan dan berakhir dengan operasi KET yang mengambil sang calon adik beserta separuh tuba falopi di rahim saya. 

Sejak saat itu, saya dan suami memutuskan untuk menunda kehadiran anggota baru dalam keluarga kami, di satu sisi rahim saya belum sepenuhnya siap untuk kembali diisi calon bayi dan mental saya juga belum sepenuhnya pulih dari rasa kehilangan (Sang calon adik membersamai saya selama kurang lebih 11 pekan) dan tentu saja saya tetap merasa kehilangan, walau kebersamaan kami tidak begitu lama. 

Di tahun 2024, setelah berpikir panjang. Kami memutuskan untuk kembali melakukan program kehamilan. Setelah kehilangan tuba falopi kanan saya, otomatis peluang hamil saya juga berkurang, maka sejak memutuskan untuk hamil saya rajin mengkonsumsi Asam Folat agar mendukung kesiapan rahim saya untuk calon jiwa baru. 

Saya mengkonsumsi asam folat sejak bulan Agustus 2024 dan dua garis merah yang menunjukkan adanya kehidupan baru dalam rahim saya terlihat di bulan Desember 2024.

Pertengahan bulan November 2024 saya sempat ke Makassar karena ada ponakan yang menikah. Saat itu saya belum merasakan tanda-tanda kehamilan. Barulah di akhir November, saya merasa ada gejala aneh yang terjadi dalam tubuh saya. Saat itu saya berpikir dua kemungkinan, kalau bukan gejala pra menstruasi bisa saja saya sudah hamil. Saya sempat tespack saat itu dan hasilnya masih garis satu. Saat itu saya berpikir "Oh, berarti perasaan aneh yang saya rasakan ini hanya karena saya mau haid"--sedikit kecewa tentunya. 

Sayangnya hingga beberapa hari setelahnya, tubuh saya makin tidak normal, PD nyeri, kepala sakit yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan sehebat itu. Jadi saat mentruasi saya sudah terlambat 2 hari, saya tespack kembali dan hasilnya ternyata "dua garis"

Drama Awal Kehamilan

Di tiga kehamilan saya sebelumnya, saya tidak pernah mengalami morning sicknes alias kehamilan kebo--hamil tapi kayak tidak hamil sangking fitnya, hehehe. Tapi di kehamilan kali ini, saya mengalami semua hal yang menjadi keluhan ibu hamil lainnya seperti mual muntah dan sakit kepala yang berlebihan. 

Awalnya saya pikir mungkin pengaruh umur karena di kehamilab kali ini umur saya sudah menginjak 32 tahun. Lalu di awal Januari 2025, saya kembali mengalami pendarahan seperti di kehamilan KET saya sebelumnya. Sempat panik dan nangis karena berfikir kalau sepertinya calon baby akan keluar kembali, tapi pendarahan kali ini berbeda dari pendarahan di tahun 2023 yang lalu yang memang disertai dengan nyeri hebat di perut. Pendarahan kali ini sama sekali tidak menimbulkab nyeri, hanya darah saja yang keluar. 

Sayangnya hingga sepekan darah itu masih saja keluar, akhirnya kami memutuskan untuk ke Makassar saja dan periksa dengan dokter kandungan di Makassar, kebetulan saat itu Bapak memang sedang di Mamasa, jadi kami memutuskan untuk pulang ke Makassar bersama Bapak. 

Kejutan Tak Terduga

Tanggal 8 Januari 2025, sehari setelah sampai di Makassar, saya memeriksakan diri ke salah satu dokter kandungan. Sepanjang antrian menunggu masuk ke tempat praktik dokter, dada saya berdegup kencang, saya seperti tidak sanggup mendengar berita buruk berupa kahamilan di luar kandungan ataupun hamil anggur. 

Dan Masyaa Allah Tabarakallah, bukannya berita buruk, tapi Allah malah memberikan kami kejutan yang luar biasa. Setelah mengeluhkan kondisi saya saat itu dan memberitahu dokter terkait riwayat kehamilab ektopik yang pernah derita di tahun 2023 yang lalu. Dokter malah memberi tahu sesuatu yang luar biasa setelah melihat hasil USG saya. 

"lah.. Kembar ini anakta Bu" Kata dokter saat itu yang membuat saya dan suami terkejut bukan main, karena kami sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan kenyataan yang luar biasa ini. Apalagi saya dan suami tidak punya gen kembar. 

Hasil USG saat tahu hamil kembar untuk pertama kalinya

Dokter memperlihatkan kami dua kantong janin dengan masing-masing janin kecil didalamnya. Hikss.. Saya sempat menangis saat menyaksikan tubuh kecil janin kembar saya di layar USG. Tapi kata dokter janin satunya agak sedikit lebih kecil dibanding janin lainnya, sehingga dokter menyarankan untuk memantau terus perkembangan si janin kembar setiap bulannya. 

Dari penjelasan dokter, pendarahan yang saya alami kemungkinan adalah pendarahan implantasi. Tapi dokter tetap meresepkan obat penguat kandungan untuk saya untuk dikonsumsi sampai usia kandungan 16 minggu. Dokter juga menyarankan untuk saya mengambil waktu istrirahat sampai usia kandungan 3 bulan dengan memberikan surat rekomendasi istirahat

Di perjalanan pulang dari klinik dokter, kami tidak henti-hentinya mengucapkan Alhamdulillah atas berkah yang luar biasa tersebut. Kami yang tadinya agak khawatir dengan kondisi janin saya karena pendarahan malah berubah dengan syukur yang luar biasa karena berkah dua janin yang ternyata sudah membersamai saya selama 2 bulan, Masyaa Allah. 

Hamil Kembar dengan Sejuta Nikmatnya

Ternyata hamil kembar itu dihadirkan sepaket dengan begitu banyak nikmat luat biasa, hehehe. Morning sickness saya rasakan sampai usia kandungan 5 bulan. Di usia kandungan ke 6, pergelangan kaki saya sempat sakit luar biasa di tambah dengan sakit lutut, ini karena beban perut yang sudah tidak bisa di terima dengan baik oleh kaki, heheh. 

Di usia kandungan 7 bulan, saya sudah tidak bisa sholah berdiri, jadi saat itu saya sholat sudah dibantu oleh kursi. Di usia 8 bulan, saya sempat mengalami kontraksi dini, sehingga harus di opname di RS selama 3 malam untuk mendapatkan suntikan pematangan paru. Alhamdulillah janin kembar kami masih bertahan--tidam harus dilahirkan secara prematur. 

Opname karena kontraksi dini dan tindakan pematangan paru janin

Penutup

Setelah drama kontraksi dini di usia kehamilan 8 bulan, masih ada cerita tentang perjuangan saya kuliah profesi dalam keadaan hamil dan cerita lahiran anak kembar kami, tapi cerita lahirannya saya simpan untuk postingan selanjutnya, Insyaa Allah. 

Intinya, kami sangat bersyukur sekali atas kehadiran dua jiwa yang sedang bertumbuh dalam rahim saya. Anak ke 3 dan 4 kami setelah dilanda kehamilan ektopik di tahun 2023 yang lalu. Anak yang kami nantikan kehadirannya. Masyaa Allah 💕

OlderNewest

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕