Hobi Merajut yang Kembali Menyapa

Bismillahirrahmanirrahim

Hobi Merajut yang Kembali Menyapa

Kita sudah di penghujung April ... Masyaa Allah, bulan April ini adalah bulan yang spesial, di awal bulan kita masih menikmati suasana Ramadan, lalu di pertengahannya kita merasakan sensasi Lebaran dan Liburan yang memulihkan jiwa dan raga dengan bersilaturahmi bersama keluarga, lalu di penghujung bulan ini kita kembali disibukkan dengan urusan kerjaan yang sepertinya tidak mengenal kata istirahat, hahaha.

Bulan April ini saya kurang produktif dalam menulis, hehehe, setelah mengejar target untuk BPN Ramadan Challenge, semangat saya seperti kendor karena kesibukan akan persiapan lebaran, liburan, mudik, ujian sekolah, dll.

Baru di 3 hari terakhir ini saya ngeh kalau ternyata saya belum cukup menyetorkan 10 tulisan untuk KLIP (Kelas Literasi Ibu Profeional) yang saya ikuti---ini juga yang menjadi alasan saya untuk selalu konsisten menulis setiap bulan.

Ngomong-ngomong, seperti judulnya kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang tambahan kesibukan saya akhir-akhir ini, hahaha---tambahan kesibukan yang akhirnya menambah list urusan harian saya dan sering kali menggeser jadwal harian membaca saya, hahahah ... Yups, itu adalah kegiatan merajut.

Belajar Merajut Otodidak

Pertama kali kenal rajutan saat saya kuliah dulu, ada seorang senoir di kampus yang beberapa kali saya temui di masjid kampus dan dia sedang ayik dengan rajutannya---saat itu ia sedang merajut sejenis bros dengan benang woll. Saat melihat sang kakak merajut, jujur saya kagum sekali dengan kemampuannya tersebut, tapi saat itu saya belum ada niat untuk belajar merajut.

Lalu di tahun 2015, saat saya pertama kali merantau ke Kabupaten Mamasa untuk bekerja, di asrama tempat kerja saya ada seorang teman kerja yang datang dengan tas rajutannya sendiri. Salah seorang teman asrama kami lalu berinisiatif menanyakan bagaimana caranya dia merajut dan Alhamdulillah sang kakak dengan sangat legowo mau mengajari kami semua. 

Belajar Merajut Modal Rp. 20.000

Dengan modal Rp. 20.000---benang Rp. 15.000 dan jarum rajut Rp. 5.000 kami sudah bisa belajar merajut, oh iya benang yang kami gunakan adalah benang polyester. Saya lupa berapa hari tepatnya baru saya bisa menguasai tekhnik dasar merajut ini, yang saya ingat kalau tangan saya sampai kapalan karena goresan benang dan sempat kaku karena posisi jari penumpu benang yang harus selalu diposisinya agar merajut bisa dilakukan, hahaha.

hasil rajutan
Tas Rajut Pertama yang Berhasil Saya Buat di Tahun 2015 yang Lalu | Sumber: FB Pribadi

Merajut Jadi Kegiatan Pengisi Waktu Luang

Waktu itu, asrama kami berada di lokasi yang terpencil sehingga jaringan masih sangat susah didapatkan. Sebelum kami mengenal kegiatan merajut, kami biasa menghabiskan waktu dengan bermain kartu, tapi setelah kegiatan merajut menyerang, setiap saat yang kami lakukan hanyalah merajut, Masyaa Allah, saya jadi sangat rindu dengan masaa-masa saya di asrama.

Merajut dengan Bantuan Youtube

Setelah menikah saya lalu pindah dari asrama ke rumah kost yang ada di Kota Mamasa, di sini saya belajar merajut dengan melihat contoh pola yang ada di youtube, saat itu saya masih aktif merajut hingga menghasilkan beberapa tas yang saya bagikan ke beberapa ponakan saya. Tapi semenjak hamil anak pertama kegiatan merajut ini saya tinggalkan dan menyisakan banyak benang dan perlengkapan merajut lainnya.

tas rajut
Beberapa Benang yang Saya Beli di Tahun 2015---Beberapa diantaranya baru habis tahun ini saat saya kembali merajut, hehehe | Sumber: FB Pribadi

Kerinduan Merajut yang Kembali Membuncah

Di bulan Ramadan kemarin entah kenapa saya tiba-tiba rindu dengan kegiatan merajut ini, jadilah saya kembali mengecek benang dan perlengkapan merajut saya yang sudah berdebu, hahaha---saya cuma pernah sekali kali merajut sejak hamil anak pertama itu yaitu ketika saya ingin membuat tas untuk chrombook saya di tahun 2021, selebihnya sudah tidak pernah disentuh, hehehe.

Tapi ternyata jarum rajut saya sudah tidak ada---dulu saya punya dua jarum rajut rose ukuran 3/4 dan 5/6, lalu saya memberikan ke kakak ipar saya jarum 3/4 yang saya miliki karena kebetulan dia juga bisa merajut, nah jarum 5/6 ini saya lupa saat saya membawanya ke Makassar. 

Saat ke kota Mamasa saya sempat menanyakan ke beberapa penjahit tempat membeli jarum rajut sayangnya beberapa tempat yang saya singgahi tidak menjual dan toko yang dulu saya tempati beli di tahun 2015---saat saya pertama kali merajut---sudah tutup. Akhirnya Pak Suami menemukan satu toko alat jahit yang lumayan lengkap, dan Alhamdulillah di toko itu memang di jual jarum dan benang rajut.

Saya kembali membeli jarum rajut ukuran 5/6 dan kembali menemukan kebahgiaan dengan merajut---saya menghabiskan benang yang sudah ada sejak tahun 2015 yang lalu dengan membuat beberapa tas HP dan dompet koin mini.


Memasukkan Kegiatan Merajut Sebagai Kegiatan Harian

Di bulan Ramadan yang lalu saya sempat dibuat sedikit kelabakan karena hobi merajut yang tiba-tiba datang ini, hehehe. Akhirnya jadwal membaca buku saya sedikit tergeser karena kegiatan merajut ini. Kegiatan merajut ini sempat vakum saat saya pulang kampung ke Makassar karena saya memang tidak membawa alat dan benang.

Lalu saat kembali ke Mamasa, saya akhirnya menyusun kembali jadwal harian saya sehingga tidak ada kegiatan yang dirugikan karena hobi lama yang kembali menyapa ini, hehehe. Alhamdulillah sekarang semuanya sudah berada pada waktunya masing-masing; Membaca, Merajut, Menulis, Olahraga, dll. Semoga kedepan saya bisa konsisten dengan jadwal harian yang saya tetapkan.

Merajut Tas dan Topi

Di tahun 2015 yang lalu saya sudah bisa merajut tas dan peci sholat untuk Pak Suami. tahun ini ketika hobi merajut itu menyapa saya kira tangan saya sudah kaku ternyata belum deng, hehehe, si tangan masih menemukan jalan rajutnya, hahaha.

Rajutan terakhir yang saya lakukan adalah merajut kupluk untuk saya gunakan saat kamping nanti, dan ini berhasil. Oh iya saya menemukan pola rajutan kupluk ini dari tutorial youtube. Sekarang ini saya berusaha untuk belajar membuat sepatu bayi, sayangnya saat pertama kali mencoba si sol sepatu masih kacau, dan saya mesti belajar lagi, heheheh. 

Ini adalah video tutorial buat kupluk yang saya ikuti dan berhasil:


Ini adalah beberapa Hasil Rajutan Saya:

tapi kupluk rajut
Kupluk rajut yang baru saya buat | Sumber: Pribadi


Tas HP dan Dompet yang Saya Buat


2 comments

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕
  1. Halo salam kenal mba, saya juga suka merajut tapi gak rajin banget karena tangan ini kadang suka keringetan jadi susah merajut. Keren udah bikin tas yah mba, kalau saya cuma bikin projek yang kecil atau polanya yang gampang seperti bikin ikat rambut, pouch dan selimut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal Mbak, wahh.
      . Mbaknya lebih keren lagi bisa bikin selimut.. Saya tuh mau banget bikin pola granny tapi entah kenapa gak jadi-jadi.. Hehehe

      Delete