Menulis VS Berbicara di Depan Umum

Bismillahirrahmanirrahim

Menulis VS Berbicara di Depan Umum
Menulis atau Berbicara?
Menulis adalah cara terbaik bagi saya dalam mengungkapkan ide, gagasan atau pikiran. Dengan menulis saya merasakan kenyamanan karena tidak harus berhadapan langsung dengan seseorang jika ingin menyampaikan sesuatu. 

Dengan menulis saya bebas mengungkapkan semua perasaan yang saya miliki tanpa takut terpotong oleh hal-hal lain diluar kendali saya. Kepribadian saya yang introvert mungkin menjadi salah satu penyebab saya lebih menyukai mengungkapkan isi hati menggunakan tulisan dibanding berbicara langsung. 

Saat saya berada di posisi yang mengharuskan untuk berbicara secara langsung, seringkali pemilihan kata yang saya ucapkan sedikit belibet yang membuat diri saya sendiri merasa bingung dengan apa yang saya ucapkan. Tak jarang saat berbicara langsung saya malah melupakan point penting yang hendak saya sampaikan.

Ada beberapa orang yang memang ahli dalam menyampaikan sesuatu secara verbal, orang-orang ini biasanya memiliki tingkat percaya diri yang baik dan mampu menyampaikan pikiran, ide dan perasaaannya secara gamblang dan runut, orang yang mendengarnya pun dapat secara gampang memahami maksud dari apa yang disampaikan.

Alasan Saya Menyukai Aktivitas Menulis

Writing is Healing
Menulis itu Menyembuhkan
Writing is Healing

Bagi saya menulis itu kegiatan yang membuat saya melupakan semua beban yang sedang saya jalani, selelah apapun saya dalam beberapa peran yang saya jalankan, ketika saya menulis rasanya semua beban itu menghilang dan larut dalam setiap kata yang kutuliskan. Bahkan suami sampai beberapa kali menegur saya saat saya begitu hanyut di depan laptop "Ndak capek?" karena katanya dia saja lelah melihat saya terus berkutat di depan laptop, hehehe.

Tidak, saya tidak lelah, saya bahkan merasa bersemangat. Walau kadang di buat pusing untuk membuat kalimat yang bagus, tetapi saya tetap bersemangat. Semoga saja semangat saya masih terus berkobar hingga waktu yang tak terbatas. Dengan menulis saya menemukan kembali diri saya, menemukan kembali semangat yang ada dalam diri saya, dan juga bisa dikatakan bahwa menulis juga merupakan obat bagi diri saya, ditengah kesibukan yang saya lakukan sebagai istri, ibu dan pendidik. Menulis seakan membuat saya melupakan semua beban di pundak saya. Semoga semangat saya dalam menulis tetap berkobar hingga waktu tak terbatas, Aamiin.

Mengupgrade Kemampuan Berbicara

Saya lebih suka dan lebih merasa nyaman ketika menyampaikan ide, pikiran dan perasaan melalui tulisan tetapi profesi saya sebagai seorang guru mengharuskan saya untuk bisa berbicara dengan lebih baik agar materi yang saya sampaikan bisa dipahami oleh anak-anak didik. Profesi sebagai guru inilah yang "memaksa" saya keluar dari zona nyaman. Tapi lantas apakah sekarang saya sudah PD untuk tampil berbicara di muka umum? Jawabannya tentu saja masih deg-degkan, hehehe.

Bagi seseorang yang mengandalkan tulisan daripada berbicara, saya merasa tampil di depan umum untuk mengeluarkan ide dan pikiran masih menjadi beban. Tetapi saya akan terus berusaha untuk mengupgrade kemampuan berbicara saya, karena saya tahu bahwa kemampuan berbicara ini bukan sesuatu yang langsung didapatkan seketika, tetapi memang harus dilatih dengan pengalaman yang banyak.

Ada beberapa cara yang saya terapkan agar bisa menjadi lebih baik dalam berbicara di depan umum:

Melatih Kepercayaan Diri

Ini adalah hal utama dan sangat penting. Rendahnya kepercayaan diri inilah yang menjadi penyebab saya grogi dan belibet ketika berbicara. Cara yang biasa saya lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan memberikan afirmasi positif kepada diri saya dengan perkataan "Saya bisa" "Saya pasti mampu" dan "Semangat". Biasanya kata-kata itu saya ucapkan berkali-kali sebelum saya hendak tampil di depan orang, bahkan sebelum saya mengajar di pagi hari.

Merilekskan Pikiran

Biasanya saya menjadi grogi karena pikiran saya sudah terlebih dahulu memberi signal negatif dengan pemikiran bahwa bisa jadi orang-orang tidak akan menyukai apa yang saya sampaikan, dll. Maka untuk mencegah hal tersebut saya selalu mencoba untuk merilekkan pikiran dengan mengartur napas dan mengambil sedikit jeda sampai akhirnya saya siap untuk berbicara.

Berbicara Dengan Perlahan

Biasanya untuk mengontrol perasaan saya agar tetap tenang, maka saya melakukannya dengan mengontrol intonasi berbicara saya menjadi sedikit pelan -- tapi bukan lambat. Sehingga saya juga bisa mengambil jeda di setiap ide dan pikiran yang akan saya sampaikan. Berbicara dengan perlahan ini juga ternyata membantu saya agar bisa mengucapkan kata demi kata dengan jelas, tanpa belibet.

Cara meningkatkan kemampuan berbicara

Jadi Menulis atau Berbicara?

Jika disuruh untuk memilih, maka saya tetap akan memilih menuliskan apa yang ingin saya sampaikan ketimbang harus berbicara langsung, tetapi tidak semua hal bisa kita sampaikan melalui tulisan, sama halnya dengan mengajar, saat mengajar saya tidak bisa hanya menuliskan materi yang ingin saya ajarkan di papan tulis tetapi tentunya harus di barengi dengan penjelasan terkait materi tersebut. 

Untuk itu saya berharap bisa lebih meningkatkan kemampuan berbicara dengan terus berlatih dan meningkatkan kepercayaan diri. Saya yakin suatu saat nanti saya bisa menjadi lebih ahli dan percaya diri dalam berbicara, Aamiin.

Catatan Kaki
Tulisan ini saya buat dalam rangka berbagi cerita untuk ikut memeriahkan ulang tahun Gandjel Rel ke-8 dengan tema Menulis VS Berbicara di Depan Umum pada tanggal 22 Februari 2023 mendatang. Gandjel Rel adalah komunitas khusus para blogger perempuan yang menjadi wadah komunikasi antar blogger di Kota Semarang, Masyaa Allah. Semoga Gandjel Rel tetap bisa menyebarkan manfaat dan ilmunya untuk semua blogger bukan cuma di Semarang tetapi di seluruh Indonesia. Salam dari blogger di Kab Mamasa  Sulawesi Barat.

2 comments

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕
  1. Kadang suka kagok, bisa nulis, tapi gabisa ngomong di depan umum. Tipsnya asik, semoga dengan mencoba untuk mulai membiasakan diri dan mencoba untuk berani tampil di depan umum. Kedepannya bisa lebih berani dan percaya diri ketika berbicara kepada publik. Bisa nulis, bisa juga bicara didepan umum. Duh, asik dan keren sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya.. Rata-rata orang yang suka nulis itu pasti akan kagok kalau disuruh untuk berbicara di depan umum karena memang sudah nyaman mengungkapkan sesuatu dengan tulisan 😁

      Delete